
TRENDS.CO.ID, Jakarta – Di era serba cepat dan konsumtif ini, minimalisme hadir sebagai oase ketenangan. Bukan sekadar tren, minimalisme adalah gaya hidup yang mengutamakan kesederhanaan, fokus, dan kebahagiaan sejati.
Minimalisme bukan tentang mengurangi barang, tapi mengurangi keinginan yang tak berujung. Ini adalah perjalanan menemukan kepuasan yang sesungguhnya, melepas beban materialistik, dan menfokuskan diri pada hal-hal yang benar-benar bermakna.
“Minimalisme mengajarkan kita untuk melepaskan keterikatan pada barang-barang. Kita harus bertanya pada diri sendiri, ‘Apakah barang ini benar-benar membuat hidup kita lebih baik?’ Jika tidak, maka lepaskanlah,” ujar Joshua Becker, penulis buku “The More of Less” dan salah satu tokoh terkemuka dalam gerakan minimalis.
“Minimalisme bukan tentang mengurangi barang, tapi mengurangi keinginan yang tak berujung. Dengan menyingkirkan hal-hal yang tak penting, kita bisa menfokuskan waktu, energi, dan sumber daya pada hal-hal yang benar-benar bermakna bagi kita,” jelas Leo Babauta, penulis buku “The Simple Guide to a Minimalist Life” dan pendiri situs Zen Habits.
“Minimalisme mengajarkan kita untuk menghargai apa yang sudah kita miliki. Kebahagiaan tidak selalu terletak pada memiliki lebih, tapi pada menikmati apa yang sudah kita punya dengan penuh syukur,” kata Courtney Carver, pendiri proyek Project 333, sebuah tantangan untuk hidup dengan 33 item pakaian selama tiga bulan.
Minimalisme bukan tentang hidup tanpa kemewahan, tapi tentang menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya di tengah kesederhanaan. Ini adalah perjalanan menemukan diri sendiri dan menghilangkan beban materialistik yang tak perlu.
Selamat menjelajahi dunia minimalisme dan menemukan kebahagiaan sejati di dalamnya!