Hamas Terbitkan Instruksi Baru Soal Sandera di Gaza, Netanyahu Tuduh Hamas Lakukan Eksekusi

Abu Ubaida, juru bicara Brigade Izz el-Deen al-Qassam, memberi isyarat saat berbicara dalam pertunjukan militer anti-Israel di Jalur Gaza selatan/Reuters
sosmed-whatsapp-green
Trends.co.id Hadir di WhatsApp Channel
Follow

TRENDS.CO.ID, CAIRO – Situasi di Gaza semakin memanas setelah sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, mengeluarkan pernyataan pada hari Senin bahwa mereka telah beroperasi di bawah instruksi baru mengenai penanganan sandera sejak bulan Juni lalu.

Pernyataan ini muncul beberapa hari setelah militer Israel menemukan enam sandera tewas di sebuah terowongan di kota Rafah, Gaza selatan. Militer Israel menyatakan bahwa mereka ditembak mati oleh para penyandera saat pasukan Israel mendekati lokasi mereka.

Abu Ubaida, juru bicara Brigade al-Qassam Hamas, tidak merinci apa saja instruksi baru tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa kelompoknya menyalahkan Israel atas kematian para sandera tersebut. “Kegigihan Netanyahu untuk membebaskan tawanan melalui tekanan militer, alih-alih membuat kesepakatan, berarti mereka akan dikembalikan kepada keluarga mereka dalam keadaan terbungkus kain kafan. Keluarga mereka harus memilih apakah mereka menginginkan mereka mati atau hidup,” kata Ubaida, sebagaimana dikutip dari USA Today, Selasa (3/9/2024).

Instruksi baru ini, menurut Ubaida, diberikan kepada para penjaga sandera setelah operasi penyelamatan oleh Israel pada bulan Juni lalu. Saat itu, pasukan Israel berhasil membebaskan empat sandera dalam sebuah serangan yang menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak.

Hamas juga merilis video pra-rekaman salah satu dari enam sandera yang tewas. Namun, tidak jelas kapan video tersebut dibuat.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konferensi pers pada hari Senin, menuduh bahwa sandera-sandera tersebut ditembak di bagian belakang kepala. “Hamas akan membayar mahal,” ujar Netanyahu.

Pages: 1 2
Berita Terkait :