Namun, Sahabat Trenders, seperti halnya metode diet atau pola makan lainnya, IF juga memiliki risiko dan mungkin tidak cocok untuk semua orang. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu Sahabat Trenders pertimbangkan:
Bagi beberapa orang, IF dapat memicu gangguan makan seperti binge eating (makan berlebihan) saat jendela makan terbuka. Ini terutama berlaku bagi mereka yang sudah memiliki riwayat gangguan makan.
Beberapa orang mungkin merasa lelah, lesu, atau kurang fokus, terutama pada awal mencoba IF. Kurangnya asupan kalori yang cukup selama jendela makan bisa menyebabkan kurangnya energi untuk beraktivitas sehari-hari.
Makan dalam jendela waktu yang sangat singkat bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung atau diare. “Perubahan pola makan yang ekstrem bisa menyebabkan sistem pencernaan kita stres, yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah pencernaan,” ungkap Dr. Michael Mosley, penulis buku The Fast Diet, seperti dilansir dari The Guardian.
IF mungkin tidak cocok untuk semua orang, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes, gangguan makan, atau wanita hamil dan menyusui. Oleh karena itu, Sahabat Trenders disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai IF.
Jika Sahabat Trenders tertarik mencoba IF, berikut beberapa tips yang bisa membantu:
Intermittent fasting bisa menjadi cara efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolik, tetapi penting untuk memahami risikonya dan apakah ini cocok untuk kondisi kesehatan Sahabat Trenders. Ingatlah selalu bahwa tidak ada metode yang cocok untuk semua orang. Yang paling penting adalah mendengarkan tubuh kita dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum memulai pola makan baru.
Selamat mencoba, Sahabat Trenders! Tetap sehat dan tetap bersemangat!
Akses mudah jadwal sholat, imsak, dan buka puasa harian untuk seluruh Indonesia. Informasi akurat untuk ibadah yang lebih khusyuk & berkah