TRENDS.CO.ID, BONE – Setiap tanggal 2 Oktober, Indonesia memperingati Hari Batik Nasional sebagai pengingat akan kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa ini. Di momen bersejarah ini, pasangan Andi Asman Sulaiman dan Andi Akmal Pasluddin, yang dikenal dengan sebutan BerAmal, turut merayakan dan mengajak masyarakat untuk lebih menghargai warisan budaya tersebut.
Bagi pasangan ini, Hari Batik Nasional bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan momen yang memiliki makna mendalam. Menurut Andi Asman Sulaiman, peringatan ini seharusnya dijadikan sebagai refleksi terhadap pelestarian warisan budaya bangsa.
“Sebagai putra dan putri Bangsa Indonesia, kita harus bangga memiliki warisan Batik,” ungkapnya dalam sebuah wawancara di Bone, Rabu (2/10/2024). Ia menambahkan, “Batik adalah kearifan lokal yang perlu kita jaga dan lestarikan dari generasi ke generasi.”
Pasangan BerAmal berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal. Andi Asman menjelaskan bahwa mereka mengadopsi tiga falsafah Bugis: Sipakatau, Sipakainge, dan Sipakalebbi, yang menjadi pedoman dalam upaya membangun Bone menjadi lebih baik.
“Melalui tiga falsafah ini, kita berharap dapat memperkuat kebersamaan dan membangun komunitas yang lebih baik,” tutur Andi Asman Sulaiman.
Andi Akmal Pasluddin pun sependapat, menekankan bahwa Hari Batik Nasional adalah peringatan yang sarat makna. “Kita harus bangga karena bangsa kita memiliki warisan Batik. Ini adalah hal yang perlu kita lestarikan dan teruskan kepada generasi selanjutnya,” ujarnya.
Sebagai mantan anggota DPRD Sulsel dan DPR RI selama dua periode, Andi Akmal juga mengingatkan bahwa Bone memiliki warisan lain yang tak kalah penting untuk dilestarikan, yaitu Songkok To Bone. “Warisan ini juga merupakan bagian dari identitas budaya kita yang perlu dijaga,” pungkasnya.
Dengan semangat pelestarian budaya, pasangan BerAmal mengajak semua pihak untuk merayakan dan menjaga warisan budaya bangsa, termasuk batik dan budaya lokal lainnya, agar tetap hidup dan berkembang.