Peran Mikrobiota Usus dalam Kesehatan Mental: Bagaimana Probiotik Mempengaruhi Kesehatan Otak?

sosmed-whatsapp-green
Trends.co.id Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Bagaimana Probiotik Bisa Membantu?

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dapat memberikan manfaat kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Sahabat Trenders, kalian mungkin sering mendengar tentang probiotik dalam bentuk suplemen atau makanan seperti yogurt, kimchi, dan tempe. Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dengan cara menambah populasi bakteri baik di dalam usus kita.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology, konsumsi probiotik secara teratur dapat membantu mengurangi gejala kecemasan, depresi, dan stres. “Probiotik, terutama strain seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, memiliki potensi untuk mengubah mikrobiota usus dengan cara yang menguntungkan, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada kesejahteraan mental,” ujar Dr. Michael Gershon, ahli di bidang neurogastroenterologi yang dilansir dari WebMD.

Lebih lanjut, sebuah artikel di Psychology Today menjelaskan bahwa probiotik dapat memodulasi sumbu otak-usus dengan mengurangi peradangan dan memperbaiki fungsi penghalang usus. Hal ini penting karena usus yang sehat dapat mencegah masuknya bakteri jahat dan zat beracun ke dalam aliran darah yang dapat memengaruhi fungsi otak.

Apa Kata Ahli Tentang Probiotik dan Kesehatan Mental?

Berbagai penelitian sudah membuktikan bahwa probiotik memiliki potensi yang besar untuk mendukung kesehatan mental. “Kesehatan mental yang optimal tidak hanya bergantung pada genetik atau kondisi lingkungan saja, tetapi juga pada kesehatan usus kita,” kata Dr. Natasha Campbell-McBride, penulis buku Gut and Psychology Syndrome kepada MindBodyGreen.

Menurutnya, memperbaiki mikrobiota usus dengan mengonsumsi probiotik dan prebiotik bisa menjadi langkah awal yang baik untuk meningkatkan kesehatan mental kita.

Selain itu, Dr. Jeroen Raes dari Universitas KU Leuven di Belgia, dalam studinya yang dipublikasikan di Nature Microbiology, menegaskan bahwa orang dengan gejala depresi yang berat seringkali memiliki kekurangan dua jenis bakteri usus, yaitu Coprococcus dan Dialister. Temuan ini menekankan pentingnya kesehatan mikrobiota usus dalam mempengaruhi kesehatan mental kita.

Pages: 1 2 3
Berita Terkait :