TRENDS.CO.ID, NUSA TENGGARA TIMUR – Du Anyam, sebuah kewirausahaan sosial yang berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui kerajinan anyaman, merayakan perjalanan 10 tahunnya dengan tetap berpegang pada nilai-nilai inti seperti pemberdayaan perempuan, keberlanjutan, dan pelestarian budaya. Di usia satu dekade ini, Du Anyam membuktikan kemampuannya bertahan sebagai usaha sosial yang berkomitmen pada visi awal mereka.
“Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengembangan keterampilan para penganyam, memperluas pasar, dan berinovasi dalam produk-produk kami. Ke depan, kami akan terus berupaya untuk berkontribusi pada ekonomi hijau yang berkelanjutan,” ujar Hanna, salah satu pendiri Du Anyam dalam siaran persnya, Jumat (13/9/2024).
Sejak menerima dukungan hibah dari DBS Foundation pada 2017, Du Anyam semakin menunjukkan potensi besarnya dalam memberikan dampak sosial yang positif, terutama di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini disampaikan oleh Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia.
“Dengan dukungan DBS Foundation, Du Anyam mampu memberikan dampak sosial positif, memberdayakan perempuan, meningkatkan taraf hidup ekonomi, dan mendorong keberlanjutan melalui praktik usaha yang bertanggung jawab,” kata Mona.
Tidak hanya di tingkat nasional, Du Anyam juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah daerah. Pj. Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid, menyampaikan apresiasinya terhadap peran Du Anyam dalam pengembangan wirausaha perempuan di wilayah tersebut. Menurutnya, Du Anyam tidak hanya berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi, tetapi juga dalam pelestarian budaya lokal.
“Semoga dengan ulang tahun ke-10 ini, Du Anyam dan perempuan di Flores Timur semakin inovatif dan kreatif dalam berkarya, mengangkat harkat dan martabat perempuan Flores Timur di Indonesia dan dunia. Kami juga mendukung penuh upaya pelestarian pohon lontar melalui kebijakan penanaman kembali, agar pohon ini terus tumbuh di Flores Timur,” ungkap Sulastri.
Dengan berbagai upaya ini, Du Anyam terus membuktikan bahwa kewirausahaan sosial bisa menjadi solusi yang berkelanjutan bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya perempuan di wilayah pedesaan.