
Tidak hanya berdampak baik bagi kesehatan, plant-based diet juga dikenal ramah lingkungan. Produksi pangan hewani, terutama daging merah, memiliki jejak karbon yang jauh lebih besar dibandingkan dengan produksi pangan nabati. Menurut laporan dari Food and Agriculture Organization (FAO), industri peternakan bertanggung jawab atas 14,5% emisi gas rumah kaca global.
Selain itu, mengurangi konsumsi daging juga membantu mengurangi penggunaan air dan lahan. Bayangkan, Sahabat Trends, untuk memproduksi 1 kilogram daging sapi dibutuhkan sekitar 15.000 liter air! Sedangkan untuk menghasilkan 1 kilogram sayuran hanya membutuhkan kurang dari 300 liter air. Angka ini menunjukkan betapa besar dampak pola makan kita terhadap lingkungan.
Dengan memilih pola makan nabati, Sahabat Trends bisa berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon dan membantu melestarikan sumber daya alam. Memang, perubahan kecil dalam gaya hidup kita bisa memberikan dampak besar bagi bumi yang kita tinggali.
Bagi Sahabat Trends yang tertarik memulai plant based diet, tidak perlu khawatir harus langsung berhenti mengonsumsi semua produk hewani. Mulailah secara perlahan dengan mengurangi porsi daging dan memperbanyak konsumsi sayuran serta buah-buahan dalam setiap hidangan.
Plant based diet bukan hanya sekadar gaya hidup sehat, tetapi juga cara kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Melalui langkah sederhana seperti mengurangi konsumsi daging dan memperbanyak asupan makanan nabati, kita bisa menjaga kesehatan tubuh sekaligus berkontribusi terhadap masa depan bumi yang lebih baik.
Jadi, Sahabat Trends, apakah kalian siap untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat dan ramah lingkungan ini? Ingat, setiap langkah kecil bisa membawa perubahan besar!