
Mengembangkan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada akademik, melainkan juga pada pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak melalui konsep pembelajaran lifelong learning sangat dibutuhkan oleh anak-anak masa kini.
Psikolog klinis dan dosen, Anastasia Satriyo, mengungkapkan orang tua harus siap dengan tantangan yang dihadapi anak-anak di era digital masa kini.
Dia menegaskan, mudahkan mengakses informasi dari teknologi digital juga membawa dampak negatif.
Ia memberikan contoh meskipun anak-anak kini lebih mudah mendapatkan informasi, mereka sering kali kurang mampu menyaring informasi tersebut dengan baik.
“Kita tidak bisa menutup mata, karena saat ini ada kemudahan dalam berteman. Lagi pula, banyak orang mencari informasi, tetapi belum tentu sistem pemikiran mereka mampu menyaring dengan baik. Mereka juga dapat dengan mudah membeli barang yang sebenarnya tidak baik untuk mereka,” ujarnya di Jakarta Barat, Selasa (18/2/2025).
Selanjutnya, Anastasia menekankan pentingnya kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konteks sosial di era global saat ini.
Saat ini, konsep lifelong learning telah diterapkan di sejumlah lembaga pendidikan. Salah satunya ialah Gentem Indonesia Lifelong Learning Group yang menghadirkan brand-brand pendidikan ternama seperti Wall Street English, CuriooKids, dan Indies.
“Gentem Indonesia Lifelong Learning Group merupakan pusat pendidikan terintegrasi berbasis konsep lifelong learning, mendukung pembelajaran sejak usia dini hingga dewasa. Layanan pendidikan yang disediakan dipersonalisasi sehingga dapat mendukung tumbuh kembang dan bakat tiap-tiap individu,” ujar CEO Gentem Indonesia Lifelong Learning Group Kish Gill.
Ia menambahkan, pendidikan di Gentem dirancang untuk memberikan pengalaman belajar holistik.
“Dengan pendekatan yang lebih luas, anak-anak tidak hanya diajarkan akademik, tetapi juga keterampilan berpikir kritis, public speaking, hingga kemampuan berdiskusi yang efektif,” kata Kish Gill.