Jokowi Resmikan Bendungan Leuwikeris di Tasikmalaya

Presiden Joko Widodo bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono/Dok. Humas PUPR
sosmed-whatsapp-green
Trends.co.id Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Manfaat Bendungan Leuwikeris yang Diharapkan

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa pembangunan Bendungan Leuwikeris di Sungai Citanduy, yang sebelumnya tidak memiliki bendungan, bertujuan untuk menjaga kontinuitas suplai air irigasi dan mengatasi banjir serta kekeringan di daerah pertanian.

“Dengan adanya Bendungan Leuwikeris, diharapkan kontinuitas suplai air ke sawah terjaga. Selama ini, lahan pertanian kerap mengalami banjir saat musim hujan dan kekurangan air pada musim kemarau,” ungkap Basuki.

Bendungan Leuwikeris yang berada di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis ini memiliki kapasitas volume 81 juta m³ dan mampu menampung air seluas 243 hektare. Konstruksi bendungan ini dimulai sejak 2016 dengan biaya APBN sebesar Rp3,5 triliun.

Bendungan ini diharapkan dapat menyediakan air irigasi untuk Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis seluas 6.600 hektare dan DI Manganti di Cilacap seluas 4.616 hektare, serta menyediakan air baku sebesar 845 liter per detik bagi Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Ciamis. Bendungan ini juga mampu mereduksi banjir sebesar 1.911 hektare dan berpotensi menjadi sumber energi listrik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 20 megawatt (MW).

Rehabilitasi dan Modernisasi Daerah Irigasi Manganti

Di samping peresmian Bendungan Leuwikeris, Presiden Jokowi juga meresmikan modernisasi dan rehabilitasi DI Manganti yang dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR.

Proyek yang dimulai sejak 2022 ini menelan biaya sebesar Rp639 miliar dan mencakup rehabilitasi saluran primer sepanjang 24,17 km, saluran sekunder sepanjang 38,11 km, serta digitalisasi jaringan irigasi. Bendung Manganti yang menjadi bagian dari proyek ini akan memberikan layanan irigasi seluas 26.153 hektare dengan debit air mencapai 45 m³ per detik.

“Dengan modernisasi ini, kami ingin memastikan bahwa distribusi air untuk irigasi lebih efisien dan terkontrol, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi para petani,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Bob Arthur Lombogia.

Pages: 1 2 3
Berita Terkait :