Innoquest–Hasna Medika Kolaborasi Perkuat Layanan Diagnostik Jantung: Efisien, Cepat & Terstandar

Penandatanganan kerja sama antara Innoquest Indonesia dengan jaringan rumah sakit dan klinik Hasna Media Group pada Jumat, 10 Oktober 2025 di Jakarta. (Foto: Istimewa/Trends.co.id)
sosmed-whatsapp-green
Trends.co.id Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Trends.co.id, Jakarta –  Kebutuhan layanan kesehatan yang cepat, akurat, dan efisien terus meningkat di Indonesia. Menjawab tantangan tersebut, Innoquest Indonesia resmi menjalin kemitraan strategis dengan Hasna Medika Group, jaringan rumah sakit dan klinik khusus jantung terkemuka di Jawa Barat. Melalui kerja sama ini, keduanya mengusung model baru dalam pengelolaan layanan laboratorium yang diyakini dapat meningkatkan kualitas sekaligus efisiensi pembiayaan kesehatan.

Kemitraan yang diresmikan di Jakarta Selatan pada 10 Oktober 2025 ini digagas melalui skema Laboratory Management Agreement, di mana Innoquest akan mengelola seluruh aspek laboratorium Hasna Medika—mulai dari sistem IT, operasional, hingga peningkatan kompetensi tenaga medis.

“Laboratorium bagi kami sudah bergeser dari sumber pendapatan menjadi sumber biaya, karena sistem tarif paket BPJS,” ujar dr. Pradith T. Wijonarko, MM, Direktur Pelayanan Medis Hasna Medika Group.

“Maka kami harus berpartner dengan pihak yang bisa menjaga mutu, efisiensi, dan kecepatan hasil agar tetap kompetitif. Bersama Innoquest, kami bisa fokus ke pengembangan layanan inti dan ekspansi klinik.”


Model Kemitraan Baru Laboratorium, Dukung Efisiensi Layanan Jantung Nasional


Berbeda dari model outsourcing konvensional, Innoquest menerapkan pendekatan end-to-end partnership yang menyatukan operasional dan pengembangan layanan laboratorium dalam satu sistem terintegrasi.

“Model kami adalah end-to-end partnership yang mengambil alih seluruh operasional laboratorium,” jelas I Putu Deddy Suhartawan, CEO Innoquest Indonesia.

“Ini bukan sekadar outsourcing, melainkan risk and revenue sharing partnership yang mentransformasi laboratorium dari cost center menjadi aset strategis yang meningkatkan patient outcomes dan efisiensi operasional.”

Pendekatan ini juga sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam menekan biaya layanan kesehatan, terutama di fasilitas yang didominasi pasien BPJS. Hasna Medika sendiri menangani 90% pasien BPJS, sementara penyakit jantung menyerap 51% biaya klaim nasional menurut data BPJS Kesehatan.

“Kuncinya cuma tiga: mutu, biaya, dan volume,” tegas dr. Pradith. “Dengan dukungan Innoquest, kami percaya bisa mencapai efisiensi skala besar tanpa mengorbankan kualitas layanan. We do believe that partnership between Hasna Medika and Innoquest can deliver that.

Sistem Mutu Global, Konsistensi Lintas Cabang


Sebagai bagian dari Pathology Asia Group dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di Singapura dan Malaysia, Innoquest mengoperasikan Core Lab di Kuningan, Jakarta yang mampu memproses hingga 10.000 sampel per hari.

“Kami menerapkan pengawasan berlapis dengan Head of Laboratory di setiap site yang bertanggung jawab atas integritas hasil,” papar I Putu Deddy. “Pemantauan dilakukan secara aktif melalui review periodik dan tindak lanjut teknis bila ada deviasi. Dengan sistem ini, kami tidak hanya mendeteksi masalah lebih cepat, tapi juga mencegahnya.”

Selain standarisasi SOP pra-analitik hingga pasca-analitik, analis laboratorium Hasna Medika akan mendapatkan pelatihan rutin untuk menyamakan kompetensi dan penguasaan teknologi terbaru.


Integrasi Digital untuk Akses Diagnostik Merata


Keunggulan lain kolaborasi ini adalah Laboratory Information System (LIS) berbasis cloud yang adaptif terhadap keterbatasan infrastruktur di daerah.

“Kami menggunakan sistem yang tetap stabil meski koneksi internet terbatas,” ujar I Putu Deddy. Pendekatan modular juga memastikan transisi layanan berjalan mulus tanpa mengganggu operasional harian.

Innoquest turut menghadirkan akses terhadap pemeriksaan lanjutan seperti molecular diagnostics dan Next Generation Sequencing (NGS), sekaligus memperluas partisipasi dokter dan analis dalam group discussion global bersama pakar internasional.

Transfer knowledge adalah investasi jangka panjang,” tegasnya. “Kami ingin memastikan kualitas SDM tumbuh seiring kemajuan teknologi diagnostik.”


Rencana Ekspansi Hasna Medika ke 32 Cabang


Saat ini Hasna Medika memiliki 13 fasilitas—dua rumah sakit di Cirebon dan Kuningan serta 11 klinik. Targetnya: 32 cabang pada 2030 yang meluas ke Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan.

“Supaya kami bisa fokus terhadap ekspansi klinik jantung, layanan-layanan penunjangnya perlu dikelola mitra yang kapabel,” ujar dr. Pradith. “Begitu Innoquest menangani sisi diagnostik, kami bisa bergerak lebih cepat membuka cabang baru.”


Akses Layanan Kelas Dunia Tanpa Harus ke Ibu Kota


Selain dampak ekonomi, kolaborasi ini berorientasi pada pemerataan mutu layanan diagnostik.

“Kami ingin memastikan layanan diagnostik kelas dunia tidak lagi berjarak,” tutup I Putu Deddy. “Model operasional kami dirancang agar layanan berkualitas tinggi bisa hadir di daerah dengan biaya yang tetap ramah bagi pasien.”

Dengan fondasi teknologi modern, kapasitas laboratorium besar, dan standar mutu global, kemitraan Innoquest–Hasna Medika menjadi contoh bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat memperkuat sistem kesehatan nasional—lebih cepat, efisien, dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Berita Terkait :