
TRENDS.CO.ID, Tasikmalaya – Kebun durian AA Kadu di Priangan Timur terus berkontribusi dalam pengembangan industri durian di Indonesia. Dengan luas 25 hektare, kebun ini tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga aktif dalam membina petani durian melalui edukasi dan pendampingan.
Pemilik AA Kadu, Aryanto, memulai perannya di industri durian dengan berbagi pengalaman melalui media sosial.
“Kami sering membagikan informasi seputar budidaya durian. Dari sana, muncul gagasan untuk membentuk asosiasi sebagai wadah bertukar pengalaman,” ujarnya, Rabu (26/2/25).
Gagasan tersebut melahirkan Asosiasi Petani Durian Priangan Timur, yang kini menjadi forum bagi petani untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas durian.
Selain di tingkat lokal, Aryanto juga aktif menjadi pembicara dalam seminar nasional mengenai potensi dan tantangan budidaya durian. Ia memberikan konsultasi kepada petani, mulai dari pemilihan varietas hingga manajemen kebun.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas petani melalui edukasi dan pelatihan berkelanjutan,” tambahnya.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi industri durian adalah rendahnya penerapan teknik budidaya modern.
“Banyak petani masih menerapkan metode tradisional yang kurang optimal,” kata Aryanto. Untuk mengatasi hal ini, AA Kadu mengadakan pelatihan rutin tentang irigasi otomatis dan pemupukan berkelanjutan guna meningkatkan produktivitas.
Dengan visi menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri durian global, Aryanto menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi.
“Indonesia memiliki potensi besar dalam produksi durian. Dengan kerja sama antara petani, akademisi, dan pemerintah, kami yakin durian Indonesia bisa bersaing di pasar internasional,” pungkasnya.