Vaksinasi Polio di Gaza Terganjal Konflik, Anak-Anak Gaza Berisiko Terpapar Virus Polio

Seorang anak Palestina divaksinasi polio di Kota Gaza pada hari Sabtu.Kredit…Foto: Dawoud Abu Alkas/Reuters
sosmed-whatsapp-green
Trends.co.id Hadir di WhatsApp Channel
Follow

TRENDS.CO.ID, Gaza – Di tengah konflik yang tak kunjung reda, ribuan anak-anak di Jalur Gaza menghadapi risiko kesehatan yang kian mengkhawatirkan akibat tertundanya program vaksinasi polio. Kampanye ini, yang awalnya dirancang untuk mencakup seluruh wilayah Gaza, kini mengalami kendala serius di Gaza utara, daerah yang menjadi sasaran serangan intensif militer Israel terhadap Hamas.

“Ini adalah situasi yang sangat sulit,” ujar Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, dalam keterangannya dilansir dari New York Times, Senin (4/11/2024).

“Anak-anak ini berada dalam kondisi rentan. Mereka terjebak di tengah konflik dan kehilangan akses terhadap layanan kesehatan dasar seperti vaksinasi polio yang penting untuk mencegah wabah,” lanjutnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF menekankan bahwa konflik ini menghambat upaya penyuntikan vaksin kepada sekitar 15.000 anak di wilayah utara Gaza, yang belum menerima dosis kedua vaksin polio.

“Ini sangat meresahkan karena jika mereka tidak mendapatkan dosis kedua, maka efektivitas kampanye secara keseluruhan bisa berkurang, dan anak-anak ini berisiko tertular virus,” jelas Christophe Boulierac, juru bicara UNICEF.

Minggu lalu, tahap kedua dari kampanye vaksinasi berlangsung di Kota Gaza, dan berhasil memberikan dosis kedua kepada sekitar 94.000 anak di sana. Namun, di lapangan, ancaman serangan tetap menghantui para petugas kesehatan yang berupaya menjalankan program ini. “Tim kami bekerja dengan penuh keberanian, tapi keselamatan mereka juga terancam,” kata Boulierac.

Selain itu, WHO melaporkan adanya insiden serangan di salah satu pusat kesehatan yang mendistribusikan vaksin, melukai enam orang termasuk empat anak. “Kami mendapat laporan bahwa ada serangan di area yang seharusnya sudah disepakati untuk jeda kemanusiaan,” lanjut Tedros.

“Setiap serangan terhadap fasilitas kesehatan adalah pelanggaran serius, terutama ketika fasilitas itu digunakan untuk menyelamatkan nyawa anak-anak.”

Krisis Kesehatan di Tengah Konflik

Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, menyampaikan bahwa tantangan bagi layanan medis di Gaza utara sangat besar. “Kami tidak bisa melanjutkan operasi penyelamatan dan perawatan kesehatan,” ungkapnya.

“Lebih dari 100.000 orang terjebak di Gaza utara tanpa makanan, air, atau obat-obatan, dan ini mengancam keselamatan ribuan anak yang seharusnya mendapatkan vaksin polio mereka.”

Sebagai tanggapan atas situasi ini, Kementerian Kesehatan Gaza dan berbagai badan kemanusiaan dunia terus menyerukan penghentian konflik untuk memungkinkan akses kesehatan yang aman. “Anak-anak tidak boleh menjadi korban dari konflik ini. Mereka memiliki hak untuk hidup sehat dan terlindungi dari penyakit seperti polio,” ujar Tedros dengan tegas.

Dengan situasi di Gaza utara yang belum membaik, para petugas kesehatan dan badan bantuan kini berupaya keras untuk menyelamatkan sebanyak mungkin anak dari risiko polio, meskipun tantangan keamanan masih besar.

Berita Terkait :