Revolusi “Mindful Living” di Perkotaan: Menemukan Kedamaian di Tengah Hiruk Pikuk

Ilustrasi/torontohispano.com
sosmed-whatsapp-green
Trends.co.id Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Perkembangan Komunitas dan Ruang Mindfulness di Kota Besar

Mindful living bukan hanya sekadar tren, tetapi telah menjadi gerakan sosial di kota-kota besar. Banyak orang merasa bahwa mereka perlu beristirahat sejenak dari gaya hidup yang serba cepat dan digitalisasi yang berlebihan. Karena itu, banyak komunitas mindfulness yang berkembang, menawarkan kelas meditasi, lokakarya yoga, hingga retret di tempat-tempat terpencil.

Di Jakarta, misalnya, komunitas seperti Jakarta Mindful Living dan Urban Yogis Indonesia menawarkan program-program mindfulness yang didesain khusus untuk para pekerja kantoran dan kaum urban yang ingin melepas penat. Menurut Dita Yuniarti, seorang fasilitator meditasi di Jakarta Mindful Living, ada peningkatan jumlah peserta sejak pandemi COVID-19.

“Orang-orang semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan mental. Mereka mencari cara untuk menenangkan diri dan kembali ke keseimbangan. Meditasi dan mindfulness menjadi jawaban bagi banyak orang,” ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan Kompas.

Ruang Meditasi dan Taman Kota: Oase di Tengah Hutan Beton

Menariknya, tidak hanya komunitas yang berkembang, tetapi juga ruang-ruang publik yang mendukung mindful living mulai bermunculan di kota-kota besar. Beberapa kota besar di dunia kini menawarkan taman kota yang dirancang khusus untuk meditasi, ruang tenang di gedung perkantoran, dan pusat yoga yang dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja.

Di New York, misalnya, Central Park kini menjadi salah satu lokasi favorit bagi warga yang ingin melakukan meditasi pagi atau sekadar berjalan-jalan dengan sadar. “We see more and more people coming here early in the morning just to sit and meditate. It’s becoming a daily ritual for many,” ujar John Peterson, seorang penjaga taman, kepada The New York Times.

Pages: 1 2 3 4

Berita Terkait :