Pendidikan Global Lewat Sentuhan Budaya: BRIDGE Jadi Jembatan Antarguru Indonesia-Australia

Istimewa
sosmed-whatsapp-green
Trends.co.id Hadir di WhatsApp Channel
Follow

TRENDS.CO.ID – Pendidikan tidak lagi sekadar membangun pengetahuan, tetapi juga membentuk pemahaman lintas budaya dan nilai global. Semangat inilah yang tampak dalam Program Kemitraan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia, di mana empat belas guru dari Australia dan tiga belas guru Indonesia berkumpul untuk menjalani program pendalaman budaya dan pendidikan sejak 5 hingga 28 April 2025.

Melalui interaksi lintas negara ini, para guru didorong menjadi agen perubahan yang tidak hanya mengajar, tetapi juga membawa nilai toleransi, kolaborasi, dan keberlanjutan global ke dalam ruang kelas mereka.

“Guru adalah jembatan utama dalam membentuk generasi yang berpikiran terbuka dan siap menghadapi tantangan global. Program BRIDGE memperlengkapi para guru dengan pengalaman nyata untuk membangun kesadaran global dalam pengajaran mereka,” ujar Gita Kamath, Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/4/2025).

Sepanjang program, para peserta tak hanya bertukar praktik pengajaran di ruang kelas, tetapi juga terlibat dalam berbagai aktivitas budaya seperti kelas memasak tradisional, kunjungan ke situs budaya, hingga penanaman mangrove sebagai bagian dari proyek restorasi ekosistem. Pengalaman-pengalaman ini mengajarkan mereka pentingnya memahami budaya sebagai bagian tak terpisahkan dari pendidikan.

“Saya belajar banyak tentang bagaimana budaya bisa diintegrasikan dalam materi pelajaran, sehingga siswa tidak hanya cerdas akademis, tapi juga kaya perspektif,” kata Arif Setiawan, guru dari Yogyakarta yang mengikuti program ini.

Program BRIDGE tidak hanya mempertemukan para guru di atas kertas, melainkan membangun jejaring jangka panjang untuk kolaborasi antar sekolah. Melalui kemitraan ini, para guru Australia dan Indonesia berencana mengembangkan proyek kelas kolaboratif, termasuk pertukaran video pembelajaran, penugasan lintas negara, dan diskusi daring antarsiswa.

Salah satu guru peserta dari Australia, Jane Matthews dari New South Wales, mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat komunitas di sekolah-sekolah Indonesia. “Gotong royong yang saya lihat di sekolah-sekolah Indonesia memberi saya inspirasi untuk lebih mengutamakan kerja sama dan rasa saling membantu di kelas saya,” tuturnya.

Diluncurkan sejak 2008, Program BRIDGE Australia-Indonesia telah membentuk 254 kemitraan sekolah dan terus memperkuat kompetensi global para pendidik. Program ini membuka ruang bagi para guru untuk mengadopsi metode pembelajaran inovatif berbasis teknologi, serta memperkaya perspektif siswa tentang dunia di luar batas negaranya.

“Melalui BRIDGE, kami ingin menciptakan komunitas pendidikan global di mana setiap guru dan siswa saling belajar, saling menghargai, dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih toleran,” tambah Gita Kamath.

Program BRIDGE membuktikan bahwa kolaborasi pendidikan antar negara bukan hanya memperkaya kurikulum, melainkan juga menanamkan nilai kemanusiaan yang lebih dalam. Dengan para guru sebagai agen perubahan, pendidikan tidak lagi dibatasi oleh sekat geografis, tetapi menjadi ruang bersama untuk membangun dunia yang lebih baik.

Berita Terkait :