Hari Habitat Dunia 2024: Kementerian PUPR Ajak Generasi Muda Jaga Iklim

Istimewa
sosmed-whatsapp-green
Trends.co.id Hadir di WhatsApp Channel
Follow

TRENDS.CO.ID, YOGYAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2024, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar pameran bertajuk “Memetri” di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK), Universitas Gadjah Mada, Sleman, Yogyakarta, yang berlangsung dari 8 hingga 19 Oktober 2024.

Mengusung tema nasional “Jaga Iklim, Jaga Masa Depan”, acara ini menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat dan generasi muda tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti, dalam konferensi pers di GIK UGM pada Senin (7/10), menekankan urgensi keterlibatan generasi muda dalam menjaga kelestarian iklim. “Anak-anak muda harus memikirkan masa depan iklim. Tanpa kesadaran ini, kita akan menghadapi banyak masalah lingkungan di masa mendatang,” ujar Diana.

Diana juga menyoroti peran sektor bangunan sebagai penyumbang utama emisi gas rumah kaca, namun sekaligus menjadi sektor yang memiliki potensi besar dalam pengurangan emisi.

“Bangunan menyumbang sepertiga dari total emisi gas rumah kaca. Namun, melalui efisiensi energi dan desain yang ramah lingkungan, kita bisa mengurangi dampak tersebut secara signifikan,” jelasnya.

Diana merujuk pada PP No. 16 Tahun 2021 yang mewajibkan bangunan untuk mengurangi konsumsi energi hingga 25% selama operasionalnya. Selain itu, Permen PUPR No. 21 Tahun 2021 tentang penilaian kinerja bangunan hijau juga telah diterbitkan sebagai pedoman untuk menciptakan bangunan yang lebih ramah lingkungan.

Salah satu inisiatif penting yang diluncurkan adalah peta zona iklim, yang hasilnya dapat digunakan untuk merancang strategi pendinginan pasif guna mengurangi penggunaan energi. “Dengan menggunakan data iklim standar dari BMKG, kita dapat mendesain bangunan yang lebih efisien tanpa mengandalkan teknologi berenergi tinggi,” tambah Diana.

Sebagai bagian dari aksi nyata dalam menjaga lingkungan, Kementerian PUPR juga melakukan penanaman 3.650 pohon di seluruh Indonesia melalui 34 Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW). “Ini bukan sekadar simbolis. Penanaman pohon di infrastruktur yang dibangun akan menyerap emisi karbon hingga 81 ton per tahun dan mampu menurunkan suhu permukaan hingga 5 derajat Celcius,” jelas Diana.

Kurator pameran, Yoshi Fajar, turut menambahkan bahwa “Memetri” bukan hanya tema pameran, tetapi juga menjadi cara pandang dalam pembangunan. “Memetri berarti memelihara, yang dalam konteks pembangunan berkelanjutan, adalah inti dari segala upaya kita untuk menjaga hasil yang sudah dicapai serta memastikan keberlanjutan di masa depan,” tuturnya.

Pameran “Memetri” diharapkan dapat membangkitkan kesadaran publik, terutama generasi muda, untuk lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan, serta menjadi dorongan untuk terus berinovasi dalam pembangunan yang berkelanjutan.

Berita Terkait :