
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di area rawan longsor dan terus memantau informasi cuaca dari BMKG serta mengikuti arahan pemerintah setempat.
Diketahui sebelumnya, hujan deras menyebabkan banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, yang mengakibatkan 18 korban jiwa, satu orang hilang, akses jalan tertutup longsor, dan 25 rumah serta satu musholla mengalami kerusakan parah.
Di sisi lain, Tim SAR gabungan masih melanjutkan pencarian satu korban yang hilang akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate.
“Pencarian korban pada hari ketujuh ini dibagi menjadi dua kelompok, dengan mengerahkan sejumlah alat berat ke titik-titik yang sudah dipetakan sebagai area pencarian,” ungkapnya.
Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman, menjelaskan bahwa sebelumnya pencarian dibagi menjadi dua kelompok. “Kelompok pertama, misalnya, difokuskan mencari korban di lokasi yang sudah menjadi target, karena di tempat itu sebelumnya ditemukan dua korban. Sementara satu korban yang masih hilang ini merupakan anggota satu keluarga yang saat kejadian berada di dalam rumah, sehingga tidak sempat menyelamatkan diri dan tertimbun material lumpur,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa kendala dalam pencarian korban adalah kondisi cuaca, terutama di puncak Gunung Gamalama yang tertutup awan, dan dalam dua hari terakhir hujan dengan intensitas sedang terus terjadi.