BerAmal Dorong Hilirisasi Pertanian untuk Bone yang Lebih Sejahtera

Silaturahmi warga Maccope, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone dengan Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bone Andi Asman Sulaiman dan Andi Akmal Pasluddin (BerAmal) di Kelurahan Maccope, Kamis (14/11/2024)/Foto Andi Mardana
sosmed-whatsapp-green
Trends.co.id Hadir di WhatsApp Channel
Follow

TRENDS.CO.ID, Bone – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bone nomor urut 3, Andi Asman Sulaiman dan Andi Akmal Pasluddin, membawa misi penting dalam kampanye mereka: memperkuat hilirisasi sektor pertanian dan perikanan untuk kesejahteraan masyarakat Bone.

Dalam acara silaturahmi bersama ratusan warga di Kelurahan Maccope, Kecamatan Awangpone, Kamis malam (14/11/2024), Andi Akmal menekankan pentingnya hilirisasi sebagai strategi kunci dalam meningkatkan nilai tambah hasil pertanian Bone.

“Selama ini, Bone dikenal sebagai salah satu penghasil gabah terbesar di Indonesia, bahkan menduduki posisi lima nasional. Namun, kita belum sepenuhnya memaksimalkan potensi ini melalui hilirisasi. Kebanyakan gabah yang dihasilkan hanya dijual dalam bentuk mentah, sehingga nilai tambahnya lebih banyak dinikmati oleh pihak luar,” ujar Andi Akmal dalam sambutannya.

Dengan mengedepankan visi kemandirian pangan dan ekonomi, pasangan BerAmal mengusulkan pembangunan industri pengolahan gabah di Bone. Menurut Andi Akmal, hilirisasi ini akan membuka peluang bagi petani lokal untuk memproduksi beras premium di daerahnya sendiri, sehingga hasilnya tidak hanya dipasarkan dalam bentuk gabah, melainkan sebagai produk beras siap jual yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

“Bone memiliki potensi besar, namun sering kali kalah bersaing dengan daerah tetangga dalam hal hilirisasi. Petani kita masih harus menjual gabah dengan harga yang kadang lebih rendah dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP), sementara beras olahan premium yang diolah di luar daerah memiliki margin keuntungan jauh lebih tinggi,” jelas Andi Akmal.

Selain pertanian, BerAmal juga menyoroti sektor perikanan Bone yang dinilai memiliki peluang besar untuk berkembang. Dengan garis pantai sepanjang 120 kilometer, Bone memiliki sumber daya laut yang melimpah, namun pengelolaan dan hilirisasi perikanan masih tertinggal dibandingkan dengan kabupaten lain di Sulawesi Selatan.

“Kita melihat bagaimana potensi laut Bone, mulai dari perikanan tangkap hingga budidaya, belum maksimal dikembangkan. Selama ini, nelayan kita masih bergantung pada pelelangan ikan di luar daerah, seperti Sinjai, yang lebih dahulu maju dalam hal pengelolaan ikan. BerAmal ingin memastikan bahwa ke depannya, Bone dapat memiliki industri pengolahan ikan sendiri yang akan menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan pendapatan daerah,” lanjutnya.

Mantan Wakil Bupati Bone, H. Ambo Dalle, yang turut hadir dalam acara ini, memberikan dukungan penuh terhadap visi hilirisasi yang diusung oleh BerAmal. Menurutnya, gagasan ini tidak hanya relevan tetapi juga mendesak untuk diwujudkan agar kesejahteraan petani dan nelayan Bone dapat meningkat.

Di akhir sambutannya, Andi Akmal juga menyoroti bahwa keberhasilan hilirisasi memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah provinsi dan pusat, serta dukungan dari berbagai kementerian. Dengan sinergi yang baik, BerAmal optimistis dapat mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat Bone dan membawa kabupaten ini menuju kemandirian ekonomi yang lebih kuat.

“Hilirisasi ini adalah komitmen kami untuk lima tahun ke depan, dengan harapan agar Bone tidak hanya menjadi penghasil tetapi juga produsen produk-produk unggulan yang siap bersaing di pasar nasional,” pungkas Andi Akmal.

Berita Terkait :