
Merkuri juga dikenal sebagai zat yang sangat berbahaya bagi sistem saraf. Efeknya bisa berupa tremor, kesulitan konsentrasi, hingga masalah mental seperti depresi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health (NIH), paparan merkuri dalam waktu lama bisa mengganggu fungsi otak, dan ini tentu saja sangat membahayakan. Apalagi, anak-anak dan ibu hamil yang terpapar merkuri berisiko mengalami gangguan perkembangan saraf.
Ironisnya, produk yang dijual dengan janji membuat kulit cantik dan sehat justru merusak kulit kita. Penggunaan merkuri dapat menyebabkan iritasi, ruam, hingga dermatitis yang parah. Bahkan kulit bisa kehilangan lapisan pelindung alaminya, sehingga lebih rentan terhadap infeksi dan masalah lainnya. Jadi, alih-alih mendapat kulit impian, yang didapat justru kerusakan permanen.
Sahabat Trends, ternyata merkuri juga berdampak pada kesehatan hormonal kita. Berdasarkan penelitian dari Journal of Environmental Health, paparan merkuri bisa mengganggu keseimbangan hormon dan memengaruhi kesuburan baik pada wanita maupun pria. Bahkan ada dugaan bahwa merkuri berpotensi meningkatkan risiko kanker, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Meskipun BPOM sudah secara tegas melarang penggunaan merkuri dalam produk kosmetik, sayangnya produk-produk yang mengandung merkuri masih sering kita temukan di pasaran. Terutama produk-produk yang dijual secara online atau melalui jalur tidak resmi. Ini menjadi tugas kita, Sahabat Trends, untuk lebih waspada dalam memilih skincare.
Berikut beberapa tips yang bisa Sahabat Trends lakukan untuk melindungi diri dari bahaya merkuri:
Selalu baca label produk sebelum membelinya. Pastikan tidak ada kandungan merkuri atau senyawa serupa seperti mercuric chloride, ammoniated mercury, atau mercurous chloride.
Hindari membeli produk skincare dari penjual tidak jelas atau dari toko online yang tidak terpercaya. Pilihlah produk yang sudah memiliki izin BPOM dan dijual di toko resmi.