Australia dan Indonesia Memperkuat Layanan untuk Ibu dan Anak

Istimewa
sosmed-whatsapp-green
Trends.co.id Hadir di WhatsApp Channel
Follow

TRENDS.CO.ID – Di tengah upaya Indonesia untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencegah stunting, profesi bidan kini mendapatkan penguatan strategis melalui program Strengthening Health System through Midwifery Models of Care (STREAM). Program ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan bagian dari pergeseran sistemik dalam sistem layanan kesehatan primer Indonesia, yang berfokus pada pendekatan berbasis bukti dan kebutuhan perempuan.

Program STREAM merupakan hasil kemitraan antara Pemerintah Australia, UNFPA (United Nations Population Fund), Kementerian Kesehatan, dan Bappenas. Ini sekaligus menjadi komitmen pertama dari Kemitraan Australia-Indonesia untuk Transformasi Kesehatan, yang diumumkan oleh Perdana Menteri Anthony Albanese dan Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan bilateral baru-baru ini.

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, menyatakan bahwa memperkuat peran bidan adalah langkah krusial dalam membangun sistem kesehatan yang tangguh dan adil.

“Bidan adalah ujung tombak layanan kesehatan primer, khususnya bagi perempuan dan anak perempuan. Ketika kita memperkuat kapasitas mereka, kita sebenarnya sedang memperkuat sistem kesehatan secara keseluruhan. Ini adalah investasi jangka panjang bagi ketahanan sistem kesehatan nasional,” ujar Kamath dalam siaran persnya, Rabu (14/6/2025).

Sementara itu, Perwakilan UNFPA Indonesia, Hassan Mohtashami, menekankan pentingnya pendekatan yang berpusat pada perempuan.

“Berinvestasi pada bidan berarti berinvestasi pada kehidupan. Para bidan adalah pahlawan garis depan yang memastikan setiap proses persalinan berlangsung aman dan bermartabat,” tegasnya.

STREAM akan mendorong penerapan model perawatan kebidanan berbasis bukti (evidence-based care) yang menempatkan perempuan sebagai subjek, bukan objek layanan. Hal ini menjadi salah satu pilar dalam agenda transformasi sistem kesehatan Indonesia yang lebih luas khususnya dalam memperkuat layanan dasar di daerah terpencil dan kurang terlayani.

Dengan jumlah lebih dari 344.000 bidan di seluruh Indonesia, potensi untuk menjangkau komunitas secara langsung sangat besar. Melalui pelatihan terstruktur, peningkatan integrasi layanan, dan penguatan kapasitas, para bidan akan dibekali untuk menjadi agen perubahan di tingkat komunitas.

Program ini juga akan berfokus pada peningkatan akses layanan berkualitas di wilayah dengan beban kesehatan ibu dan anak yang tinggi, seperti di Papua, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan. Langkah ini sejalan dengan target RPJMN serta komitmen Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi di bawah 12 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.

Kepala Biro Perencanaan Kementerian Kesehatan, dalam pernyataan terpisah, mengungkapkan bahwa pemerintah menyambut baik kemitraan strategis ini karena memperkuat fondasi layanan primer yang berbasis komunitas.

“Kita membutuhkan sistem kesehatan yang lebih merata, responsif, dan berpihak pada kelompok rentan. Bidan adalah jembatan antara fasilitas layanan dan kebutuhan masyarakat. Program STREAM bisa menjadi katalis penting dalam membangun sistem seperti itu,” jelasnya.

Dengan semangat kolaborasi lintas negara dan lintas lembaga, STREAM diharapkan mampu menjangkau ribuan perempuan dengan layanan yang lebih aman, manusiawi, dan berkualitas. Di tangan para bidan yang diberdayakan, masa depan generasi Indonesia akan lahir dengan lebih sehat dan kuat.

Berita Terkait :