Serangan Udara Langka Israel di Beirut Tewaskan Komandan Hisbullah dan Puluhan Lainnya

Serangan Udara Langka Israel di Beirut Tewaskan Komandan Hisbullah dan Puluhan Lainnya/Foto Apnews.com
sosmed-whatsapp-green
Trends.co.id Hadir di WhatsApp Channel
Follow

TRENDS.CO.ID, BEIRUT – Israel meluncurkan serangan udara langka yang menewaskan seorang pejabat militer senior Hisbullah di kawasan padat penduduk Dahiya, Beirut selatan, pada hari Jumat. Serangan ini merupakan yang paling mematikan di ibukota Lebanon dalam beberapa dekade, dengan otoritas Lebanon melaporkan setidaknya 14 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menewaskan Ibrahim Akil, komandan Angkatan Radwan Hisbullah, serta 10 anggota Hisbullah lainnya.

“Kami akan terus mengejar musuh kami untuk melindungi warga kami, bahkan di Dahiya, di Beirut,” tegas Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dilansir dari Apnews.com, Sabtu (21/9/2024). Ia menyebut serangan ini sebagai bagian dari fase baru perang.

Hisbullah mengonfirmasi kematian Akil beberapa jam setelah serangan. Dalam sebuah pernyataan, kelompok militan Lebanon tersebut menyebut Akil sebagai pemimpin jihad yang besar yang telah bergabung dengan barisan saudara-saudara syahidnya.

Akil adalah anggota Dewan Jihad tertinggi Hisbullah dan dikenakan sanksi oleh Amerika Serikat karena keterlibatannya dalam pemboman Kedutaan Besar AS di Beirut pada tahun 1983. Tahun lalu, Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah sebesar $7 juta untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapannya.

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hisbullah, di mana beberapa jam sebelum serangan, Hisbullah meluncurkan 140 roket ke utara Israel. “Kami berada dalam periode yang tegang,” kata Hagari, menjelaskan bahwa Israel siap siaga baik secara ofensif maupun defensif.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa setidaknya 14 orang tewas dan 66 lainnya terluka, sembilan di antaranya dalam kondisi serius. Operasi penyelamatan terus dilakukan hingga larut malam, dengan petugas penyelamat mencari di reruntuhan gedung yang hancur.

Menanggapi serangan tersebut, Hisbullah meluncurkan serangan balasan terhadap utara Israel. “Kami tidak akan berhenti menyerang Israel sampai ada gencatan senjata di Gaza,” ujar pemimpin Hisbullah, Hassan Nasrallah.

Serangan ini menambah ketegangan yang sudah tinggi antara Israel dan Hisbullah, terutama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu ofensif militer Israel di Gaza. Di Gaza, pihak berwenang Palestina melaporkan 15 orang tewas dalam serangan Israel yang menargetkan rumah dan kelompok orang di jalanan.

Hamas mengutuk serangan Israel yang menargetkan Akil sebagai “kejahatan baru” dan “pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon.”

Dengan meningkatnya jumlah korban di Gaza, ketegangan antara Israel dan Hisbullah diperkirakan akan terus berlanjut.

Berita Terkait :