“Karya Setara” dan “Resurrection”, Pesan Inklusivitas dan Estetika di Panggung Fashion

Fashion show karya desainer Nandio dalam perayaan 13 tahun Lippo Mall Kemang. (foto: Istimewa/Trends.co.id)
sosmed-whatsapp-green
Trends.co.id Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Trends.co.id, Jakarta – Fashion bukan sekadar urusan estetika, melainkan juga medium yang mampu menyuarakan nilai sosial dan refleksi diri. Dalam rangka perayaan ulang tahun ke-13 Lippo Mall Kemang, dua fashion show berbeda menghadirkan narasi kuat—tentang kesetaraan dan kebangkitan—dengan bahasa visual yang memukau.

Kolaborasi Inklusif Anarita Shibori & SLB Negeri 4 Jakarta

Perayaan dibuka dengan “Karya Setara”, sebuah kolaborasi antara Dioram4, SLB Negeri 4 Jakarta, dan desainer tekstil Anarita Shibori. Tema ini tidak lahir dari ruang kosong, melainkan dari gagasan besar tentang keberagaman dan kesetaraan.

Di runway, 19 koleksi busana tampil memadukan kain ecoprint hasil karya peserta didik SLB Negeri 4—yang juga merupakan binaan PT Pertamina Lubricant—dengan sentuhan kain shibori kreasi Anarita. Hasilnya adalah koleksi unik, artistik, dan sarat makna.

Yang membuat pertunjukan ini semakin istimewa adalah kehadiran 12 model profesional yang berjalan beriringan dengan 4 model peserta didik berkebutuhan khusus serta 3 desainer. Sebuah simbol nyata bahwa panggung mode bisa menjadi ruang setara, tempat semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berekspresi.

Fashion Show ecoprint Anarita Shibori berkolaborasi dengan SLB Negeri 4 Jakarta. (Foto: Istimewa/Trends.co.id)
berkolaborasi dengan SLB Negeri 4 Jakarta. (Foto: Istimewa/Trends.co.id)

Fashion show ini tidak hanya menampilkan busana, tetapi juga menghadirkan pesan kuat bahwa perbedaan bukanlah batas, melainkan kekuatan yang menghadirkan keunikan untuk berkarya bersama,” ujar salah satu perwakilan Dioram4.

Dioram4

Fashion Show Ecoprint kolaborasi desainer Anarita Shibori dan SLB Negeri 4 Jakarta. )foto: Istimewa/Trends.co.id)
Fashion Show Ecoprint kolaborasi desainer Anarita Shibori dan SLB Negeri 4 Jakarta. )foto: Istimewa/Trends.co.id)

Busana dalam koleksi ini ditawarkan dengan harga mulai Rp400.000 hingga Rp900.000—angka yang relatif terjangkau untuk karya penuh makna sosial. Dengan begitu, pesan inklusivitas bukan hanya hadir di panggung, tetapi juga bisa dibawa pulang oleh siapa saja yang ingin merayakan keberagaman.

Fashion Show “Resurrection” oleh Desainer Nandio di Lippo Mall Kemang

Jika “Karya Setara” menyoroti kesetaraan, panggung Grand Ceremony menghadirkan tema berbeda melalui karya desainer muda Nandio. Membawa 14 koleksi dengan tajuk “Resurrection”, Nandio menyalakan semangat kebangkitan mode Indonesia melalui permainan bentuk, material, dan detail.

Teknik Draperi & Detail Reflektif Hadirkan Visual Dramatis

Koleksinya mengeksplorasi teknik draperi, lipit, serta formasi gelombang yang dipadukan dengan elemen reflektif, menciptakan kesan visual dramatis. Permainan antara bahan kaku dan lembut memberi harmoni yang penuh karakter—artistik sekaligus modern.

Salah satu koleksi Nandio dalam fashion show "Resurrection". (Foto: Istimewa/Trends.co.id)
Salah satu koleksi Nandio dalam fashion show “Resurrection”. (Foto: Istimewa/Trends.co.id)

“Melalui tema Resurrection, kami ingin menghadirkan sebuah perayaan fashion yang tidak hanya memamerkan karya busana, tetapi juga menyampaikan pesan tentang kebangkitan dan transformasi. Koleksi ini kami hadirkan dengan ciri khas yang lebih modern, unik, dan penuh kemewahan,” ungkap Nandio.

Koleksi Premium Bernuansa Kebangkitan Fashion Indonesia

Harga koleksi yang ditawarkan berada di kisaran Rp3 juta hingga Rp10 juta, menempatkannya sebagai karya eksklusif yang menyasar pecinta fashion dengan selera premium. Lebih dari sekadar busana, setiap rancangan hadir sebagai simbol kebangkitan dan dorongan untuk membawa fashion Indonesia ke arah yang progresif.

Dua Narasi, Satu Perayaan

Dua show ini, meski berbeda tema, sejatinya saling melengkapi. “Karya Setara” mengingatkan publik tentang pentingnya ruang inklusif di dunia kreatif, sementara “Resurrection” menegaskan optimisme mode Indonesia yang terus bertransformasi.

Keduanya hadir dalam satu panggung besar: perayaan 13 tahun Lippo Mall Kemang, yang sejak awal dikenal sebagai salah satu destinasi urban Jakarta dengan karakter eklektik. Melalui mode, perayaan ini tidak sekadar menandai perjalanan waktu, melainkan juga merayakan keragaman ekspresi yang lahir dari masyarakat.

Bagi para penonton yang hadir, pengalaman ini lebih dari sekadar menyaksikan fashion show. Ia menjadi refleksi tentang bagaimana busana mampu menyatukan cerita sosial, seni, dan aspirasi masa depan. Dari kain ecoprint hasil karya siswa SLB hingga gaun dramatis dengan detail reflektif, keduanya menghadirkan satu benang merah: fashion selalu lebih dalam dari sekadar penampilan luar.

Berita Terkait :